Sirih dan Pinang dari Kedang Bisa Bunuh Asam Lambung

Spread the love

Sebagai substansi terbatas, manusia tidak bisa bereksistensi sebagai makhluk super sempurna. Ia memiliki banyak keterbatasan baik psikis maupun fisik.

Salah satu keterbatasan kronis manusia yakni selalu dilanda banyak penyakit. Entah penyakit ringan maupun berat yang bisa membunuh nyawa manusia.

Eksistensi sebagai substansi terbatas ini, kemudian mendorongnya untuk selalu membutuhkan bantuan subjek lain. Dalam konteks kesehatan, seorang pasien pasti membutuhkan bantuan pihak medis yang memiliki potensi menyembuhkan.

Namun, selain tim medis seperti dokter dan perawat di rumah sakit, ada juga para dukun yang memiliki cara kreatif dan unik untuk menyembuhkan pasien. Mereka biasanya disebut sebagai dukun kampung.

Pertanyaannya ialah: siapa yang lebih mampu menjamin kesembuhan seorang pasien? Ya, pertanyaan seperti ini memang sulit dijawab jika kita belum mengalami secara langsung pengalaman sakit dan disembuhkan.

Baca Juga: Pemulihan Pasca Melahirkan dengan Obat Tradisional

Intinya ialah baik pihak medis maupun dukun kampung memiliki peran sentral untuk menyembuhkan pasien sesuai dengan potensi mereka masing-masing. Karena itu, kehadiran mereka sangat dibutuhkan.

Dalam konteks tulisan ini, peran dukun kampung dari daerah Kedang Lembata, NTT lebih ditonjolkan sebagai tabib bagi seorang pasien. Pasien yang dimaksudkan khusus untuk mereka yang dilanda penyakit asam lambung.

Namun, sebelum melangkah lebih jauh tentang penyakit asam lambung dan obat tradisional dari Kedang, kita mesti mengenal identitas suku bangsa Kedang di Lembata.

Suku Bangsa Kedang

Suku bangsa Kedang terdapat di Kabupaten Lembata bagian timur, Nusa Tenggara Timur. Suku ini tidak termasuk dalam rumpun suku bangsa Lamaholot – Flores  Timur dan sebagian Lembata.

Bahasa daerahnya pun berbeda dengan bahasa-bahasa di sekitarnya sebagaimana ditegaskan oleh Antropolog R. H. Barnes: “East Flores and the three islands to the east, Solor, Adonara, and Lembata, are inhabited by a population which, everywhere except in Kedang, speaks the Solor or lamaholot language.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Raymundus Rede Blolong: “Hal yang sangat menarik perhatian para antropolog di dunia yakni sebuah suku di pulau Lembata, yakni suku Kedang, yang berbahasa sangat lain dan berbeda dari segala jenis bahasa di Flores (dan Lembata/Lomblem), dan karenanya tidak termasuk dalam rumpun bahasa Lamaholot.”

Sesuai dengan kepercayaan lokal setempat, asal-usul mayoritas orang Kedang berasal dari puncak gunung Uyelewun (keluar dari dalam tanah). Uyolewun adalah nama Leluhur yang melahirkan mayoritas penduduk Kedang.

Saat ini, masyarakat Kedang sudah menganut agama Islam dan Kristen Katolik tetapi dalam konteks penyakit dan kesehatan, orang Kedang, selain membutuhkan bantuan tim medis di rumah sakit, mereka juga masih memercayai peran dukun kampung dan obat tradisional. Lantas, siapa itu dukun dalam konteks kearifan lokal orang Kedang?

Dukun dalam bahasa Kedang disebut molan. Molan sendiri ada dua macam yakni molan maren dan molan pota’ pui’. Molan maren lebih dikenal sebagai seorang yang memiliki kharisma bukan hanya menyembuhkan pasien melainkan juga sebagai pemimpin ritus-ritus tradisional di Kedang.

Sedangkan molan pota’ pui’ hanya memiliki kharisma menyembuhkan pasien, misalnya pasien yang menderita penyakit asam lambung. Oleh karena itu, tulisan ini akan mengangkat kearifan lokal orang Kedang dalam kaitan dengan obat tradisional untuk mengatasi orang yang menderita penyakit asam lambung.

Asam Lambung dan Penyebabnya

Sudah menjadi pengetahuan populer bahwa penyakit asam lambung disebabkan paling banyak karena pola makan yang tidak teratur. Banyak literatur yang berseliweran di internet mengafirmasi hal itu.

Misalnya, sering makan terlalu banyak, kebiasaan berbaring setelah makan, konsumsi makanan pedas, asam, dan lemak berlebihan dan makan pada larut malam. Juga konsumsi minuman beralkohol, soda, kopi, atau teh berlebihan.

Tentu masih banyak penyebab lainnya, salah satunya ialah makan terlambat – ini biasa dialami oleh orang yang sibuk bekerja. Kebiasaan pola makan tidak disiplin ini akan membuat lambung menderita dan berakibat pada timbulnya asam lambung. Penyakit ini bila dibiarkan akan berakibat fatal.

Orang akan muntah-muntah, badan lemah, demam bahkan bisa terinfeksi penyakit lainnya yang lebih parah lagi. Oleh karena itu, strategi jitu untuk mencegah dan mengatasinya merupakan sebuah keharusan. Untuk pencegahannya tentu sangat mudah yakni mengatur pola makan secara baik tetapi jika sudah tertular penyakit ganas tersebut, kita membutuhkan strategi lain.

Obat Mujarab dari Kedang

Patut diakui bahwa pada zaman sekarang ini orang yang menderita asam lambung—khususnya yang menetap di kota—akan lebih percaya pada bantuan tim medis di rumah sakit. Namun, jika kita melacak lebih jauh ke daerah-daerah pelosok NTT, apalagi yang tidak memiliki akses infrastruktur memadai akan mengandalkan bantuan dukun kampung dan obat tradisional.

Salah satunya kearifan lokal di daerah Kedang, Lembata juga memiliki obat tradisional tersendiri yang diakui sangat mujarab untuk membunuh asam lambung. Di bawah ini, akan diuraikan tentang obat tradisional dari Kedang dan proses pembuatannya sampai pada cara pengobatan.

Orang Kedang mengakui bahwa seorang molan (khususnya molan pota’ pui’) memiliki kharisma khusus yang diwahyukan oleh Tuhan dan leluhurnya. Ungkapan tradisional untuk menyebut hal ini yakni tuben nurung dan todi hen. Tuben nurung berarti “menunjuk” sedangkan todi hen berarti “menerima.” Ungkapan seperti ini menggambarkan bahwa seorang molan menerima petunjuk eksternal dari Tuhan dan leluhur untuk membantu orang lain, khususnya mereka yang menderita sakit.

Baca Juga: Atasi Daire dengan Daun Jambu Biji

Oleh karena itu, orang Kedang sampai abad ini masih menaruh harapan pada bantuan seorang molan, selain pihak rumah sakit.  Penulis sendiri memiliki banyak pengalaman di Kampung ketika menyaksikan aktivitas molan dalam membantu orang sakit.

Ada yang berhasil tetapi ada juga yang mesti membutuhkan campur tangan lain dari rumah sakit. Namun, khusus untuk penyakit asam lambung, orang Kedang memiliki obat tersendiri bahkan sangat ampuh sehingga tidak perlu berkunjung ke rumah sakit.

Obat yang dimaksudkan yaitu daun sirih, buah pinang yang sudah kering dan kunyit. Sesuai dengan penjelasan dari Narasumber, obat mujarab yang disebutkan di atas telah menyembuhkan banyak pasien bahkan yang sakitnya sudah sangat parah—ada yang berobat sampai ke rumah sakit terkenal di salah satu kota di NTT tetapi tidak maksimal. Cara pengobatannya sangat sederhana.

Pertama, sediakan daun sirih dengan jumlah ganjil. Misalnya lima (5), tujuh (7), sembilan (9) dan seterusnya. Kemudian susunlah daun-daun sirih tersebut dengan posisi silang. Misalnya, daun pertama ujungnya ke arah utara, maka daun kedua ujungnya ke arah selatan, begitupun seterusnya sampai daun terakhir. Jumlah ganjil mengafirmasi kondisi negatif pasien asam lambung.

Kedua, siapkan juga buah pinang yang sudah dikeringkan. Kupas juga kulitnya. Jumlahnya harus sama banyak dengan daun sirih. Jika daun sirih ada lima helai, maka buah pinang juga harus ada lima. Ketiga, siapkan pula kunyit dan iris sesuai jumlah dari daun sirih dan buah pinang tersebut. Jangan lupa bersihkan terlebih dahulu kunyit tersebut.

Selanjutnya rebus daun sirih, buah pinang dan kunyit tersebut dalam satu tempat—bisa  gunakan periuk. Tuangkan air secukupnya sesuai dengan kebutuhan pasien. Ingat, selama merebus obat tersebut, usahakan supaya periuk tersebut tetap terbuka agar uapnya bisa keluar. Tunggu sampai mendidih dan warna merah kehitaman. Selanjutnya, dinginkan obat tersebut, kemudian tuangkan airnya ke dalam gelas dan silakan minum pada pagi, siang dan sore hari.

Hal yang tak kalah penting yakni setelah memanfaatkan air rebusan obat tersebut, usahakan supaya ampas dari sirih, pinang dan kunyit dibuang di tempat yang aman agar tidak dibakar oleh orang lain. Membuang ke tempat sampah tidak dianjurkan tetapi bisa disimpan di lubang batu atau tempat aman lainnya.

Jika ampas obat tersebut dibakar, maka sesuai keyakinan tradisonal orang Kedang, itu perbuatan tidak beretika. Keyakinan ini sangat luar biasa karena bukan hanya manusia yang dihormati melainkan juga obat tradisional yang diyakini sebagai pemberian dari Tuhan sendiri. Silakan mencoba!

Butuh Penelitian Lanjutan

Dari penjelasan seputar kearifan lokal orang kedang ini, tampak jelas bahwa potensi manusia untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi selalu terbuka kemungkinan. Selain ke rumah sakit, orang yang menderita asam lambung bisa juga meniru gaya tradisional ala orang Kedang.

Hal yang kemudian perlu ditanggapi dari kearifan lokal tersebut yakni perlu adanya kemungkinan lanjut untuk proses penelitian.

Kekuatan daun sirih, buah pinang dan kunyit sebagaimana diyakini orang Kedang tidak mesti dibiarkan begitu saja sebagai sebuah keyakinan ekslusif di Kedang. Namun, mesti mendorong pemerintah dan pihak medis untuk melakukan penelitian serius agar akses untuk mengatasi asam lambung bisa dinikmati lebih luas lagi oleh pasien lain di luar wilayah Kedang, Lembata.

Kualitasnya akan lebih terjamin jika obat tradisional di Kedang bisa diteliti secara ilmiah agar bisa diproduksi menjadi obat yang tersedia di rumah sakit bagi pasien dengan masalah asam lambung

Oleh: Antonius Rian

Baca juga tulisan lain di kolom Pojok Sehat atau tulisan menarik lainnya dari Antonius Rian

 


Spread the love

Mungkin Anda Menyukai